TV 3D Masih Miskin Konten

INILAH.COM, Jakarta - Piala Dunia Sepak bola akan menyapa pemirsa 3D pada Juni dan Juli. Tapi tidak semua stasiun TV menyiarkan dalam bentuk 3D. Untuk saat ini, pengadopsi awal harus puas dengan menonton dari Blu-ray.

Cara lain adalah menggunakan konverter pada beberapa model konten reguler agar bisa ditampilkan ke 3D. “Tapi cara seperti ini kualitasnya lebih rendah daripada konten yang memang dibuat untuk 3D,” kata Mark Leathan, kepala pemasaran elektronik konsumer Samsung.

Dia memperkirakan hingga tahun depan pengguna 3D baru mencapai 10% dari total penjualan televisi. Orang-orang yang membeli TV 3D hanya mempersiapkan diri untuk menunggu serbuan konten yang baru akan berlangsung beberapa waktu ke depan.

Selain itu harga TV 3D tidak akan murah. Model dasar dari TV 3D adalah US$2.500 (Rp22,7 juta) ditambah US$599 (Rp5,4 juta) untuk pemutar Blu-ray. Sementara perangkat kaca mata 3D juga bukan barang murah, karena masing-masing seharga US$129 (Rp1,1 juta).

Kepala firma Harvey Norman, Gerry Harvey mengatakan 3D adalah perkembangan terbesar di dunia televisi setelah kehadiran TV berwarna. “Sulit menggambarkan seseorang melihat TV 3D dan tidak berminat untuk membelinya,” kata Harvey. [mdr]